Sejarah

SEJARAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI PSDKU UNIVERSITAS PATTIMURA DI KABUPATEN KEPULAUAN ARU

Program Studi Pendidikan Jasmani PSDKU Universitas Pattimura di Kabupaten Kepulauan Aru didirikan pada tahun 2016 melalui program Pendidikan Daerah Domisili (PDD) yang saat itu merupakan kebijakan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Program PDD dirancang sebagai solusi strategis pemerintah untuk memeratakan akses pendidikan tinggi hingga ke daerah-daerah yang tergolong 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), termasuk Kabupaten Kepulauan Aru yang memiliki posisi geografis sangat strategis di perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea dan Australia.

Latar Belakang Pembentukan

Kabupaten Kepulauan Aru merupakan wilayah kepulauan yang secara geografis tersebar luas dan memiliki keterbatasan akses terhadap layanan pendidikan tinggi. Tantangan ini mendorong pemerintah untuk membuka akses melalui penyelenggaraan PDD, sehingga masyarakat di daerah terluar seperti Aru dapat memperoleh kesempatan pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan daerah mereka.

Dalam kerangka inilah Program Studi Pendidikan Jasmani PSDKU Aru hadir, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam bidang pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, serta untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik profesional di wilayah Kepulauan Aru.

Kepemimpinan Program Studi

Sejak berdiri, Program Studi Pendidikan Jasmani PSDKU Aru telah dipimpin oleh beberapa ketua program studi dengan latar belakang akademik dan pengalaman yang kuat. Adapun sejarah kepemimpinan prodi adalah sebagai berikut:

  1. Dr. J. Syaranamual, M.Pd., AIFO (2016–2017)
    Merupakan ketua prodi pertama yang membangun pondasi awal penyelenggaraan PDD Prodi Penjas di Aru.
  2. Dr. Jonas Solissa, M.Pd. (2018)
    Melanjutkan kepemimpinan pada tahun berikutnya dan menata sistem administrasi serta pengembangan awal kurikulum.
  3. Dr. J. Syaranamual, M.Pd., AIFO (2018–2024)
    Kembali memimpin dan berperan besar dalam proses penguatan akademik, peningkatan kualitas pembelajaran, serta pengembangan sumber daya dosen dan sarana prasarana.
  4. Dr. Jonas Solissa, M.Pd. (2024–sekarang)
    Saat ini memimpin Program Studi Penjas PSDKU Aru dengan fokus pada pengembangan mutu pendidikan, digitalisasi pembelajaran, peningkatan kerja sama daerah, serta penguatan tridharma di wilayah kepulauan.

Perkembangan Tenaga Dosen

Dalam perjalanannya, Prodi Penjas PSDKU Aru terus mengalami perkembangan dalam ketersediaan sumber daya manusia, khususnya dosen tetap:

Periode 2016–2018

Pada masa awal penyelenggaraan, prodi hanya memiliki 6 dosen tetap, yang terdiri atas:

  • 2 Doktor
  • 4 Magister

Keterbatasan jumlah dosen ini menjadi tantangan awal, namun juga menjadi motivasi untuk memperkuat kolaborasi dan meningkatkan kapasitas tenaga pendidik.

Periode 2018–2025

Memasuki tahun 2018, jumlah dosen tetap meningkat menjadi 9 orang, dengan komposisi:

  • 1 Doktor
  • 8 Magister

Peningkatan jumlah dan kualifikasi dosen ini berdampak signifikan pada kualitas proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Peran dan Dampak Program Studi

Sejak didirikan, Program Studi Pendidikan Jasmani PSDKU Aru telah menjadi salah satu pilar penting dalam peningkatan pendidikan dan pembinaan olahraga di Kabupaten Kepulauan Aru. Prodi ini tidak hanya menghasilkan lulusan yang berkualitas, tetapi juga berkontribusi aktif melalui:

  • Pengabdian kepada masyarakat di desa-desa terluar
  • Pembinaan olahraga di sekolah-sekolah
  • Peningkatan literasi kesehatan dan kebugaran
  • Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan satuan pendidikan

Dengan keberadaannya di wilayah perbatasan negara, Prodi Penjas PSDKU Aru memiliki peran strategis dalam membangun generasi muda yang sehat, kuat, dan berdaya saing.